Rabu, 22 Februari 2012

Lumajang Kota Pisang

Lumajang memang telah terkenal sebagai Kota Pisang, artinya kalau anda kesana untuk beli pisang sebatas dikonsumsi memang lebih dari cukup dan gampang. Akan tetapi kalau anda pergi ke sana untuk kulakan pisang, belum tentu  dapat barang sesuai dengan kualitas maupun harga. Kenapa bisa begitu? 

Pertama, dari geografisnya saja Lumajang dekat dengan Bali. Padahal Bali itu sangat rakus akan segala buah-buahan terutama pisang. Bisa demikian karena di Bali, pisang digunakan untuk sembahyang, apalagi kalau pas peringatan Galungan, Kuningan dan sebagainya. Banyak pemburu pisang dari Bali turun ke Lumajang membeli pisang tanpa ditawar.

Kedua, pisang hanya ditanam pada sela tanaman sengon yang lebih menjanjikan. Saat pohon sengon masih kecil (belum ada 3 m tingginya) maka pisang bisa tumbuh secara tumpang sari dengan subur. Namun setelah sengon membesar dan tajuknya mulai banyak serta mengayomi pohon pisang, maka tanaman pisang menjadi kurus dan akhirnya mati karena intensitas sinar matahari kurang.

Berdasarkan dua aspek tersebut di atas, maka hukum ekonomi akan berlaku. Saat permintaan meningkat, dapat dipastikan harga pisang melonjak. Akibat lebih lanjut, pisang yang masih muda, belum saatnya dipanen sudah ditebang karena tergiur harga naik, akibatnya kualitas pisang menjadi jelek. Pada gilirannya pada bulan berikutnya akan kekurangan pisang karena pisang muda sudah terkuras habis, harga bertahan tetap tinggi.
 
Pak Haji Slamet dan Pak Man
Pak Man mulai nyengkehi
Timbang dan Grade
Siapkan Pisang Untuk Grade kala Hujan
Meski Hujan Grade harus selesai
Pisang Raja Super

Senin, 06 Februari 2012

Kamis, 22 Desember 2011

Bandung Banana Tour

Ada  3 tujuan tempat survai yang kita laksanakan tanggal 20 Desember 2011. Berangkat dari Yogyakarta sekitar jam 19.00 wib langsung menunju ke Jl Pasar Wage, Bumiayu. Kontak person yang telah kita kantongi adalah Pak Hadiyanto. Siangnya telah kita kontak bahwa sampai di Bumiayu perkiraan kami tengah malam. Dan benar, sekitar jam 24.30 wib kita sampai di depan rumahnya. Namun ternyata kita belum beruntung,berkali-kali rumahnya kita ketok-ketok tak ada yang membukakan pintu. Berkali-kali juga no hp nya kita hubungi, ada nada sambung tetapi tidak diangkat. Akhirnya kita putuskan kirim sms bahwa kita meluncur ke Bandung dan sudah sampai dengan benar di depan rumah Pak Hadiyanto.  Jam 05 pagi tgl 21/12/2011 kita dapat balesan sms bahwa semalem dia ketiduran, asem...
 
Tujuan kedua adalah kontak person atas nama Pak Beni Sarbeni dari dusun Batumahpar, Desa Bantarkalong, Cipatujah, Tasikmalaya. Kita sampai di Cipatujah sekitar jam 07 pagi dan kontak person telah terhubung. Kita tanya alamat tersebut diwarung Cibereum sambil sarapan pagi saja. Setelah berhasil bertemu dengan Pak Beni ternyata dia tidak sanggup dan tidak fight untuk mensuplai pisang yang spesifikasinya kita sampaikan. Mereka pada umumnya borong berbagai jenis pisang dengan kualitas rendah dan dengan handling pasca panen sangat kasar (ditumpuk-tumpuk di bak belakang mobil). Rasanya kita sudah patah semangat, tetapi nyali sebagai wiraswasta harus kita bangkitkan lagi meski di jalanan celethukan kita sudah bernada sumbang. Dan saat itu kita putuskan segera ke Bandung Barat karena masih ada satu kontak person yang harus kita temui.
 
Sampai ditanjakan Nagrek yang sering terjadi kecelakaan, saya mencoba telpon ke Yahyawan (kontak person di Bandung Barat), ternyata sambung dan kita dipandu untuk masuk tol Cilenyui setelah dari Nagrek. Nanti keluarnya di Cipageran. Akhirnya sampai ke alamat yang dituju  sekitar jam 14.00 wib. Kondisi kita sudah agak kuyu karena belum makan siang dan belum sempat mandi, tapi hati sudah tidak nyaman saja karena target hanya untuk melihat tundunan pisang yang melimpah belum bisa tercapai. Setelah ngobrol say helo sebentar, Mas Yahyawan langsung kita ajak survai di daerah Ngamprah, Bandung Barat. Sopir Sunu kita tinggal di rumah Mas Yahyawan, biar ada waktu untuk istirahat dan kami bertiga lah yang survai. Ternyata disini banyak pisang ambon lumut, tetapi ya itu...handling pasca panennya jelek dan kasar, tundunan pisang ditumpuk-tumpuk dengan kasar baik saat angkut dari petani maupun sesampai di pengepul. Ini perlu edukasi yang intens untuk memperoleh bahan baku pisang yang sesuai dengan spesifikaasi kita. Kita coba beli satu tandan pisang ambon lumut, kita boleh pilih dan setelah disisir beratnya ada 20 kg dengan harga Rp 3000 per kg sehingga total Rp 60.000.
 
Sampai disini kita masih belum melihat pisang raja yang katanya melimpah. Akhirnya dengan Mas Yahyawan kita diajak ke Cianjur yang jaraknya sekitar 60 km dari Bandung. Kepalang basah, kita harus ke sana untuk membuktikannya. Eduan, perut lapar sudah tak terasa lagi karena perasaan campur aduk akan target untuk memperoleh pisang raja yang masih gelap. Perjalanan 2,5 jam terasa amat lama dan setelah sampai ditempat hanya ada beberapa tundun pisang raja yang kualitasnya jauh dari harapan kita. Lemaslah badan ini! Rasa lapar mulai muncul lagi dan saat itu hari sudah selepas mahgrib. Kita balik ke arah Bandung dan mampir untuk  isi perut dahulu dengan nasi goreng di pedagang kaki lima.
 
Saat makan nasi goreng dari K5, Mas Yahyawan sempat nyelethuk "Sorri Mas Hanung, kita gagal total kali ini." Saya langsung menjawab "Bukan begitu Mas, sebagai pengusaha tidak boleh kita kalah oleh suatu kegagalan, pasti ada hikmahnya dan pasti ada celahnya. Kitalah yang harus membuat celah itu sendiri. Nah sekarang tugas Mas Yahyawan adalah memberi edukasi kepada pengepul yang di Ngamprah (pisang ambon lumut). Kita tadi sempat menawar Rp 2500 per kg boleh, dan kita boleh pilih tundunan yang kualitasnya baik.Cuma pengepul itu hanya sanggup 2 - 3 kwintal. Tolong pengepul ini sering dikunjungi dan diberi motivasi,edukasi sehingga jumlahnya pisang ambon lumut yang masuk ke spesifikasi kita bisa mencapai 1,5 ton, okay?" Mas Yahyawan langsung mengangguk mantab sambil menjawab "Siap Mas. Saya jadi lega atas penjelasan Mas Hanung barusan." Penjelasan selanjutnya saya sambung begini "Mas Yahyawan, survai ini saya ibaratkan investasi, saya harus keluar duit, waktu dan tenaga untuk datang ke sini. Saya berani investasi karena ada harapan. Dan hanya andalah yang bisa membuat harapan itu menjadi kenyataan. Jelas bukan bahwa keberhasilan kami tergantung sama sampiyan, tolong dirawat pengepul tadi dan tolong hunting lagi pengepul seperti tadi yang punya banyak pisang raja. Saya akan datang ke sini lagi hanya dengan target mengambil pisang ambon lumut itu paling tidak 1,5 ton, siap?" Mas Yahyawan manggut-manggut dan berkata dengan mantab "Okay Mas."
 
Sampai di Bandung sekitar jam 8 malam. Kondisi gerimis, badan lemas karena target tak seindah harapan. Setelah Pak Dhe Ayah dan Sunu sopir mandi, saya malas mandi (2 hari tanpa mandi), kita langsung balik ke Yogyakarta. Sampai Dipowinatan tgl 22/12/11 sekitar jam 07.30. Saya langsung mandi, sarapan bareng dan berangkat ke kantor. Pak Dhe Ayah balik ke Semarang. Marilah kita tetap semangat, kerja, kerja dan kerja....
 
Salam manis.

Sabtu, 10 Desember 2011

Pisang Datang dari Pengepul

Pengepul kami cukup banyak dan berasal dari berbagai daerah. Kenapa bisa begitu? Biasa sajalah karena kami tentu mencari bahan baku pisang mentah yang harganya masuk dalam plafon harga kami dan dengan kualitas seperti yang kita harapkan. Apabila terjadi kecocokan harga dan kualitas tersebut, tentu kita akan membeli dalam jumlah banyak dan rutin, simple kan? Masalah yang sering kita hadapi adalah, daerah tertentu ada kecocokan mengenai harga dan kualitas akan pisang kepok kuning, maka kita mengambil pisang kepok kuning dari situ, tanpa meminta petani menurunkan harganya. Sedangkan daerah lain ada kecocokan harga dan kualitas akan pisang ambon saja, kita akan membeli pisang ambon dari daerah itu secara rutin. Demikian pula ada daerah tertentu cocok akan harga serta kualitas pisang raja saja, maka kita membeli pisang raja dari daerah tersebut dan seterusnya. 

Pisang Raja dari Pengepul
Tundunan pisang raja

Pengepul mengirim pisang raja
Lirangan pisang raja dari pengepul
Pisang datang dari pengepul di Jatim

Pemrosesan Pisang Buah

Pisang yang datang dari pengepul ditaruh ditempat yang teduh dan terhindar dari sengatan matahari supaya pisang tetap segar alias tidak layu dan kusam. Jika perlu pisang sering disiram dengan air untuk mempertahankan kelembabannya tinggi dan penyusutannya minimal.
Pisang Ambon siap diproses
Pisang Ambon siap proses
Proses pemotongan (sisir) telah dimulai. Sebaiknya saat melakukan penyisiran pisang digunakan alas yang lunak dan lembut supaya pisang yang paling bawah terhindar dari luka lebam. Karena luka terkena benturan/gesekan benda keras ini jika nanti telah matang akan menjadi hitam. Alas bisa saja berupa karton bekas atau potongan spon.
Pisang Ambon mulai di sisiri
Hasil proses sisir adalah pisang dalam bentuk lirangan/sisiran. Pisang yang sudah berbentuk sisir ini lantas dicuci bersih dengan air biasa saja.


Pisang Dicuci
Setelah pisang bersih lalu di cluster sesuai pesanan. Namun ada juga yang dibiarkan dalam bentuk lirang/sisir. 

Pisang Di CLuster

Menyuplai Pisang ke Outlet

Inilah pisang kami yang siap dikirim ke berbagai outlet.

Pisang raja, lirangan (sisir)
Pisang kepok kuning, lirangan (sisir)

Pisang Ambon, clusteran

Ambon Clusteran

Ambon Bijian

Ambon Bijian

Pagi hari adalah jam sibuk bagi devisi distribusi untuk memenuhi pesanan sebelumnya. Biasanya pesanan yang sudah masuk sudah dipersiapkan bahan jadinya (pisang ambon, raja maupun kepok). Dan teknik penyetorannya pun sudah diatur sedemikian rupa sehingga alamat yang bisa ditempuh dalam satu rute dikelompokkan menjadi satu. Namun terkandang last minute ada saja telpon pesanan yang masuk, ada tambahan jumlah order. Inilah yang membuat tenaga distribusi menjadi wira-wiri hingga seperti seterika. Apalagi jika sie pemesan sudah telpan-telpon mengecek, kenapa pesananku belum juga sampai? Wah...

Persiapan pengiriman

Berangkat setor pisang
Setor ke bakery
Siap kirim ke warung

Setor ke sebuah rumah makan

Setor ke sebuah catering

Setor ke sebuah rumah sakit
Setor ke Supermarket

Setor ke Supermarket

Setor ke Supermarket

Cek Stock di Supermarket

Cek Stock di Supermarket