Komponen gizi buah pisang yang paling menonjol adalah karbohidrat baik berbentuk pati (pada pisang mentah) atau gula (pada pisang matang). Pada pisang yang masih mentah karbohidratnya tersusun atas pati sehingga bagus juga diolah menjadi tepung. Pada buah pisang yang telah matang sebagian karbohidratnya telah berubah menjadi gula, itulah mengapa pisang berasa manis.
Kandungan energi yang terkandung di dalam pisang bervariasi antara 68 - 146 kkal per 100 g. Energi bersumber dari karbohidrat. Sedangkan kandungan protein dan lemak sangat rendah.
Buah pisang mengandung vitamin A, dimana kadarnya bervariasi per jenis buah pisang dan per 100 gram, yaitu :
-pisang raja uli : 75 SI
-angleng (ampyang) : 76 SI
-pisang emas : 79 SI
-pisang raja sereh (susu) : 112 SI
-pisang ambon : 146 SI
-pisang raja : 950 SI
Defisiensi vitamin A banyak dialami penduduk Indonesia. Oleh karena itu masyarakat sudah sepantasnya dianjurkan sering makan buah pisang mengingat vitamin A banyak terkandung dalam buah tersebut.
Dampak dari kekurangan vitamin A bermacam-macam,antara lain :
-pertumbuhan terhambat,
-infeksi saluran pernafasan atas (ISPA),
-kulit bersisik,
-masalah kebutaan.
Mineral yang menonjol pada buah pisang adalah kalium. Pisang yang berukuran sedang bisa menyumbang sebanyak 440 mg kalium. Berbeda dengan kalium, mineral Natrium dalam pisang sangat rendah. Natrium tinggi bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.
Rasio yang tinggi antara kalium dan natrium dalam pisang sangat menguntungkan untuk pengobatan tekanan darah tinggi dan mendukung proses relaksasi otot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar